PEKANBARU – Truk Over Dimension Over Loading (ODOL) membuat banyak kerugian di berbagai bidang. Truk ini masih beroperasi di bawah 30 persen.
Demikian dikatakan Walikota Pekanbaru Firdaus saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Sinergitas Peran Instansi dalam Mewujudkan Zero ODOL di Hotel The Zuri Transmart Pekanbaru, Kamis (16/12).
“Kelebihan panjang dan lebar truk menyebabkan tingginya angka kecelakaan. Bahkan, merenggut nyawa lebih banyak,” ujarnya.
Jika truk ODOL tersebut melewati jalan-jalan kabupaten yang kecil di Riau. Jalan kabupaten hanya memiliki lebar antara 4,5 hingga 5 meter.
“Jalan kabupaten hanya layak bagi kendaraan kecil dan sedang,” sebut Firdaus, dilansir pekanbaru.go.id.
Mudahan-mudahan pada 2022 hingga 2023, seluruh truk ODOL bisa ditertibkan di Riau. Diharapkan dengan penertiban truk ODOL ini, semua pihak diuntungkan.
“Truk ODOL tidak memberikan keuntungan sama sekali. Hanya saja, tindakan kita yang lalai dengan memberikan toleransi kepada truk ODOL beroperasi,” ucap Firdaus.
Padahal, kementerian teknis telah mengatur panjang dan lebar truk yang standar. Diharapkan, program zero ODOL pada 2023 dapat tercapai.
“Kami mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kami siap melaksanakan di lapangan,” ucap Firdaus. (*/cr1)