oleh

Waspada! Pergantian Musim Berpotensi Bencana

WONOSOBO – Masyarakat diimbau untuk bersikap lebih hati-hati dan waspada terhadap potensi-potensi bencana, terutama pada masa pergantian musim kemarau dan hujan.

Pesan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD setempat, Bambang, saat dihubungi, Kamis (30/9/2021).

“Akhir-akhir ini di tengah pergantian musim saya tak henti-henti berpesan untuk masyarakat agar mengantisipasi adanya hal-hal di sekeliling yang kemungkinan dapat memicu terjadinya bencana,” ujarnya.

Dijelaskan, salah satu bencana yang harus diwaspadai adalah kebakaran, seperti yang terjadi di Pasar Sukoharjo, Wonosobo.

Baca Juga  UID-GTG Salurkan 2000 Ton Oksigen Cair

Dugaan sementara, imbuhnya, kebakaran disebabkan oleh hubungan arus pendek alias korsleting listrik di salah satu unit toko.

“Berdasarkan keterangan saksi, yang juga perangkat desa Sukoharjo, pada saat tengah melintas di depan deretan ruko, (ia) melihat asap mengepul pada sekitar pukul 06.45 WIB,” ujarnya.

Lebih lanjut, si jago merah sempat melalap lima unit rumah toko (ruko) di pasar tersebut, sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh 12 orang petugas pemadam kebarakan (damkar) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, dengan dibantu oleh warga sekitar.

Baca Juga  Bantuan Rumah Layak Huni Pemprov Riau Tahun 2023 Rp54 Milyar Lebih

“Kami melibatkan dua Damkar, 12 personel BPBD, 2 unit tangka pemasok air, serta dibantu relawan dan warga sehingga pemadaman berjalan cukup singkat, sehingga meminimalkan potensi kerugian,” urai Bambang.

Dari hasil kalkulasi sementara, Bambang menyebut, ruko yang terbakar adalah ruko kosong milik Edi Supeno (warga Desa Banjarsari Sukoharjo), ruko sembako milik Samain Dwi R (Dusun Garung Sukoharjo), salon milik Bu Gito (Sampih Sukoharjo).

Baca Juga  Sampaikan Pesan Megawati, Hasto Gowes Keliling Surabaya 50 KM

“Untuk korban jiwa tidak ada, sementara asumsi atau estimasi kerugian sampai saat ini belum dapat kita kalkulasi nilainya, namun kemungkinan berada di kisaran ratusan juta rupiah atau bisa miliar mengingat ada dua bank turut jadi korban,” bebernya. (*/cr1)

Sumber: jatengprov.go.id

News Feed