WONOSOBO – Masyarakat diimbau untuk bersikap lebih hati-hati dan waspada terhadap potensi-potensi bencana, terutama pada masa pergantian musim kemarau dan hujan.
Pesan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD setempat, Bambang, saat dihubungi, Kamis (30/9/2021).
“Akhir-akhir ini di tengah pergantian musim saya tak henti-henti berpesan untuk masyarakat agar mengantisipasi adanya hal-hal di sekeliling yang kemungkinan dapat memicu terjadinya bencana,” ujarnya.
Dijelaskan, salah satu bencana yang harus diwaspadai adalah kebakaran, seperti yang terjadi di Pasar Sukoharjo, Wonosobo.
Dugaan sementara, imbuhnya, kebakaran disebabkan oleh hubungan arus pendek alias korsleting listrik di salah satu unit toko.
“Berdasarkan keterangan saksi, yang juga perangkat desa Sukoharjo, pada saat tengah melintas di depan deretan ruko, (ia) melihat asap mengepul pada sekitar pukul 06.45 WIB,” ujarnya.
Lebih lanjut, si jago merah sempat melalap lima unit rumah toko (ruko) di pasar tersebut, sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh 12 orang petugas pemadam kebarakan (damkar) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, dengan dibantu oleh warga sekitar.
Baca Juga Usai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) serta rangkaian ibadah lainnya, Jemaah haji yang tergabung dalam gelombang pertama secara berangsur – angsur akan dipulangkan ke tanah air. Kepulangan Jemaah haji gelombang pertama melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah mulai tanggal 4 Juli 2023. Kepala Biro Kesra Drs. H. Zulkifli Syukur yang juga Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau mengatakan untuk kepulangan Jemaah haji Riau telah mempersiapkan transportasi jemaah dari Hang Nadim Batam menuju Pekanbaru. “Sebagaimana keberangkatan, Pemerintah Provinsi Riau telah mempersiapkan transportasi Jemaah haji mulai dari Hang Nadim Batam sampai ke Embarkasi Haji Antara Riau. Dengan menggunakan pesawat carteran Lion Air, Jemaah haji Riau akan diterbangkan dengan dua kali penerbangan,”ujarnya, Senin (3/7/2023). Lebih lanjut Zulkifli juga mengatakan sesampainya di bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Jemaah akan di jemput menggunakan armada bus untuk dibawa ke Asrama Haji Antara. “setibanya di Pekanbaru, Jemaah akan diangkut menggunakan armada bus yang telah disediakan Pemerintah Provinsi Riau. Jemaah akan di bawa ke EHA untuk selanjutnya dilakukan prosesi penerimaan oleh PPIH di Aula kedatangan,"tambahnya, Kemudian, Setelah selesai prosesi penerimaan Jemaah akan menjadi tanggung jawab PPIH daerah untuk kembali ke daerah masing – masing. Meskipun begitu PPIH EHA akan membantu proses kembalinya Jemaah ke daerah masing – masing. Sementara itu,Pelaksana harian (Plh) Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Muliardi menyambaikan bahwa untuk Jemaah haji kloter 2 asal Kota Pekanbaru akan dipulangkan pertama pada tanggal 5 Juli 2023 dengan maskapai Lion Air. Diperkirakan akan sampai di Asrama Haji Pekanbaru pada pukul 10.55 WIB. Lalu disusul dengan kepulangan jemaah haji kloter 4 (Kabupaten Kampar) pada 6 Juli, kloter 6 (Indragiri Hilir) dan kloter 7 (Kampar) pada 7 Juli, kloter 8 (Rokan Hilir dan Pekanbaru) dan Kloter 9 (Pekanbaru) pada 8 Juli, Kloter 10 (Bengkalis) pada 9 Juli. Kemudian kloter 11 (Pelalawan) pada 10 Juli, kloter 12 (Rokan Hulu) pada 11 Juli, Kloter 13 (Kuantan Singingi dan Dumai) pada 13 Juli, Kloter 14 (Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir) pada 14 Juli, Kloter 15 (Siak dan Kuantan Singingi) pada 15 Juli, Kloter 16 (Indragiri Hilir dan Pekanbaru) pada 16 Juli. “Terakhir, kloter 32 dan 33 asal Pekanbaru, Indragiri Hilir dan Kampar akan dipulangkan ke tanah air pada 3 Agustus 2023,” tutupnya.
“Kami melibatkan dua Damkar, 12 personel BPBD, 2 unit tangka pemasok air, serta dibantu relawan dan warga sehingga pemadaman berjalan cukup singkat, sehingga meminimalkan potensi kerugian,” urai Bambang.
Dari hasil kalkulasi sementara, Bambang menyebut, ruko yang terbakar adalah ruko kosong milik Edi Supeno (warga Desa Banjarsari Sukoharjo), ruko sembako milik Samain Dwi R (Dusun Garung Sukoharjo), salon milik Bu Gito (Sampih Sukoharjo).
“Untuk korban jiwa tidak ada, sementara asumsi atau estimasi kerugian sampai saat ini belum dapat kita kalkulasi nilainya, namun kemungkinan berada di kisaran ratusan juta rupiah atau bisa miliar mengingat ada dua bank turut jadi korban,” bebernya. (*/cr1)
Sumber: jatengprov.go.id