oleh

Museum Perjuangan Rakyat Riau akan Menjadi Cara Baru Untuk Belajar Sejarah

Sin.co.id-Tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan melakukan renovasi Gedung Juang 45 yang berada di Jalan Sudirman Pekanbaru. Nantinya, bangunan tersebut menjadi Museum Perjuangan Rakyat Riau dengan konsep digital bercirikhas kekinian.

Konsultan Perencanaan Pembangunan Museum Perjuangan Rakyat Riau, Dimas mengatakan, bahwa tujuan diusulkannya konsep digital ini tentu saja sebagai langkah untuk mengenalkan dan menyusuri kembali jejak-jejak perjuangan rakyat Riau. Sejarah akan ditampilkan dengan proses pembelajaran yang menyenangkan serta menjadikan cara baru untuk beredukasi.

“Museum ini akan menyuguhkan cara baru belajar sejarah dengan nuansa yang kreatif dan menghibur. Melalui proses pembelajaran yang didesain dengan memadukan muatan pendidikan dan hiburan secara harmonis. Sehingga aktifitas pembelajaran berlangsung menyenangkan,” katanya, di Ruang Rapat Melati, Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga  Ahmad Kailani, Ketua Umum DPP Relawan Perisai Prabowo:“Kita Harus Ikut Mengawal Program Prabowo-Gibran Jika Bangsa ini Ingin Berkilau Sejahtera”

Dijelaskan, nantinya biografi para tokoh pahlawan asal Riau akan disajikan melalui dinding interaktif dengan teknologi imersif cinema.

Hal ini seolah mengantarkan pengunjung museum berada kembali di zaman dahulu dan menjadi bagian dari Laskar Tuanku Tambusai yang dipercaya untuk memegang komando dalam Perang Padri.

“Kisah-kisah heroik perjuangannya akan dihadirkan melalui media diorama yang akan dipadukan dengan teknologi proyektor. Museum perjuangan rakyat Riau dirancang sebagai museum berteknologi yang akan dibekali berbagai perangkat  interaktif dan sensor pintar. Inilah motion pintar yang memadukan penceritaan dan tata cahaya interior desain dengan teknologi kekinian,” jelasnya.

Menurut Dimas, museum ini nantinya bukan hanya menjadi tempat edukasi dan hiburan saja. Melainkan bisa juga dijadikan tempat untuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjual buah tangan yang bernuansa Bumi Lancang Kuning.

Baca Juga  Usai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) serta rangkaian ibadah lainnya, Jemaah haji yang tergabung dalam gelombang pertama secara berangsur – angsur akan dipulangkan ke tanah air. Kepulangan Jemaah haji gelombang pertama melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah mulai tanggal 4 Juli 2023. Kepala Biro Kesra Drs. H. Zulkifli Syukur yang juga Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau mengatakan untuk kepulangan Jemaah haji Riau telah mempersiapkan transportasi jemaah dari Hang Nadim Batam menuju Pekanbaru. “Sebagaimana keberangkatan, Pemerintah Provinsi Riau telah mempersiapkan transportasi Jemaah haji mulai dari Hang Nadim Batam sampai ke Embarkasi Haji Antara Riau. Dengan menggunakan pesawat carteran Lion Air, Jemaah haji Riau akan diterbangkan dengan dua kali penerbangan,”ujarnya, Senin (3/7/2023). Lebih lanjut Zulkifli juga mengatakan sesampainya di bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Jemaah akan di jemput menggunakan armada bus untuk dibawa ke Asrama Haji Antara. “setibanya di Pekanbaru, Jemaah akan diangkut menggunakan armada bus yang telah disediakan Pemerintah Provinsi Riau. Jemaah akan di bawa ke EHA untuk selanjutnya dilakukan prosesi penerimaan oleh PPIH di Aula kedatangan,"tambahnya, Kemudian, Setelah selesai prosesi penerimaan Jemaah akan menjadi tanggung jawab PPIH daerah untuk kembali ke daerah masing – masing. Meskipun begitu PPIH EHA akan membantu proses kembalinya Jemaah ke daerah masing – masing. Sementara itu,Pelaksana harian (Plh) Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Muliardi menyambaikan bahwa untuk Jemaah haji kloter 2 asal Kota Pekanbaru akan dipulangkan pertama pada tanggal 5 Juli 2023 dengan maskapai Lion Air. Diperkirakan akan sampai di Asrama Haji Pekanbaru pada pukul 10.55 WIB. Lalu disusul dengan kepulangan jemaah haji kloter 4 (Kabupaten Kampar) pada 6 Juli, kloter 6 (Indragiri Hilir) dan kloter 7 (Kampar) pada 7 Juli, kloter 8 (Rokan Hilir dan Pekanbaru) dan Kloter 9 (Pekanbaru) pada 8 Juli, Kloter 10 (Bengkalis) pada 9 Juli. Kemudian kloter 11 (Pelalawan) pada 10 Juli, kloter 12 (Rokan Hulu) pada 11 Juli, Kloter 13 (Kuantan Singingi dan Dumai) pada 13 Juli, Kloter 14 (Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir) pada 14 Juli, Kloter 15 (Siak dan Kuantan Singingi) pada 15 Juli, Kloter 16 (Indragiri Hilir dan Pekanbaru) pada 16 Juli. “Terakhir, kloter 32 dan 33 asal Pekanbaru, Indragiri Hilir dan Kampar akan dipulangkan ke tanah air pada 3 Agustus 2023,” tutupnya.

“Nanti sebelum kita keluar museum tersebut ada kita sediakan stand UMKM yang menjual souvenir yang bercirikhas dengan Riau. Dengan begitu, Ini juga dapat sebagai rujukan barometer museum yang berwawasan masa depan dan akan menjadi sumber inspirasi baru bagi seluruh rakyat Riau,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar sangat mendukung konsep digital ini karena menurutnya perubahan zaman tentunya harus membuat pemerintah daerah berkembang dan sejalan dengan digitalisasi. Termasuk upaya bisa memperkenalkan sejarah kepada generasi milenial hingga Gen Z.

Baca Juga  Bupati Blora Test Drive si Gesits Motor Listrik

“Saya sepakat sekali pembangunan museum dengan konsep seperti ini. Semoga nantinya memang dapat membangun semangat anak-anak muda kita mengenal sejarah yang ada, terutama mengenali tokoh-tokoh pejuang Riau,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau M Arief Setiawan menyampaikan, renovasi Gedung Juang 45 Riau atau yang akan menjadi Museum Perjuangan Rakyat Riau ini dimasukkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau 2023. Di mana anggaran yang disiapkan senilai Rp5 miliar.

“Renovasi itu dikerjakan tahun ini. Pagu anggaran di Bidang Cipta Karya, anggaran untuk renovasi gedung itu sekitar Rp5 miliar,” pungkasnya.  (rls)

News Feed