Sin.co.id-Pihak Kampus Politeknik Caltex Riau (PCR) mengakui, bahwa mahasiswa yang tenggelam di Sungai Kampar bernama Candra Ari Kusuma (19) merupakan mahasiswa mahasiswa PCR.
Candra tenggelam saat mengikuti kegiatan mahasiswa di Sungai Kampar, Teluk Jering, Pantai Raja, Kabupaten Kampar, Sabtu (3/6) lalu.
“Candra Ari Kusuma merupakan mahasiswa PCR semester dua Program Studi Sarjana Terapan Teknik Listrik,” kata Kepala Bagian Kemahasiswaan PCR Satria Perdana Arifin, SKom, MTI, saat memberikan klarifikasi pada Minggu (4/6).
Baca Juga Usai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) serta rangkaian ibadah lainnya, Jemaah haji yang tergabung dalam gelombang pertama secara berangsur – angsur akan dipulangkan ke tanah air. Kepulangan Jemaah haji gelombang pertama melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah mulai tanggal 4 Juli 2023. Kepala Biro Kesra Drs. H. Zulkifli Syukur yang juga Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau mengatakan untuk kepulangan Jemaah haji Riau telah mempersiapkan transportasi jemaah dari Hang Nadim Batam menuju Pekanbaru. “Sebagaimana keberangkatan, Pemerintah Provinsi Riau telah mempersiapkan transportasi Jemaah haji mulai dari Hang Nadim Batam sampai ke Embarkasi Haji Antara Riau. Dengan menggunakan pesawat carteran Lion Air, Jemaah haji Riau akan diterbangkan dengan dua kali penerbangan,”ujarnya, Senin (3/7/2023). Lebih lanjut Zulkifli juga mengatakan sesampainya di bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Jemaah akan di jemput menggunakan armada bus untuk dibawa ke Asrama Haji Antara. “setibanya di Pekanbaru, Jemaah akan diangkut menggunakan armada bus yang telah disediakan Pemerintah Provinsi Riau. Jemaah akan di bawa ke EHA untuk selanjutnya dilakukan prosesi penerimaan oleh PPIH di Aula kedatangan,"tambahnya, Kemudian, Setelah selesai prosesi penerimaan Jemaah akan menjadi tanggung jawab PPIH daerah untuk kembali ke daerah masing – masing. Meskipun begitu PPIH EHA akan membantu proses kembalinya Jemaah ke daerah masing – masing. Sementara itu,Pelaksana harian (Plh) Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Muliardi menyambaikan bahwa untuk Jemaah haji kloter 2 asal Kota Pekanbaru akan dipulangkan pertama pada tanggal 5 Juli 2023 dengan maskapai Lion Air. Diperkirakan akan sampai di Asrama Haji Pekanbaru pada pukul 10.55 WIB. Lalu disusul dengan kepulangan jemaah haji kloter 4 (Kabupaten Kampar) pada 6 Juli, kloter 6 (Indragiri Hilir) dan kloter 7 (Kampar) pada 7 Juli, kloter 8 (Rokan Hilir dan Pekanbaru) dan Kloter 9 (Pekanbaru) pada 8 Juli, Kloter 10 (Bengkalis) pada 9 Juli. Kemudian kloter 11 (Pelalawan) pada 10 Juli, kloter 12 (Rokan Hulu) pada 11 Juli, Kloter 13 (Kuantan Singingi dan Dumai) pada 13 Juli, Kloter 14 (Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir) pada 14 Juli, Kloter 15 (Siak dan Kuantan Singingi) pada 15 Juli, Kloter 16 (Indragiri Hilir dan Pekanbaru) pada 16 Juli. “Terakhir, kloter 32 dan 33 asal Pekanbaru, Indragiri Hilir dan Kampar akan dipulangkan ke tanah air pada 3 Agustus 2023,” tutupnya.
Atas peristiwa yang terjadi keluarga besar PCR menyampaikan prihatin dan empati mendalam khususnya keluarga korban atas terjadinya musibah ini.
Satria mengatakan, kegiatan perkemahan dan outbound di sekitar Pantai Cinta, Teluk Jering, Tratak Buluh, Kampar, Riau memang diinisiasi dan dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik PCR.
Namun, terkait pelaksanaan kegiatan kampus PCR, sebut Satria, pihaknya tidak memberi izin dilaksanakannya kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini dilakukan di luar koordinasi, tanpa sepengetahuan, tanpa ijin, dan tanpa persetujuan dari pihak Kampus PCR,” kata Satria.
Karena itu, imbuh Satria, untuk kepentingan Investigasi kejadian ini, pihak kampus PCR menyatakan siap bekerja sama.
Selain itu, pihak kampus nantinya juga akan melakukan langkah-langkah yang terukur dan melakukan evaluasi mendalam terhadap kejadian ini sesuai mekanisme serta regulasi yang berlaku di PCR Pekanbaru.
Sementara itu, pihak Polsek Tambang sendiri sudah melakukan olah tempat kejadian perkara terkait tenggelamnya korban. Dipimpin langsung Kapolsek AKP Marupa Sibarani, dilakukan peragaan sebelum korban tenggelam.
Sesuai proses olah TKP yang dilakukan, beberapa orang rekan korban tampak ditutup matanya kemudian dituntun seniornya ke dalam sungai. Tak lama kemudian korban tenggelam terseret arus sungai.
Saat ini tim SAR gabungan juga masih melakukan pencarian bersama warga sekitar. (rls)