oleh

Kontroversi Kamus Sejarah, Muhadjir Minta Nadiem Bentuk Tim Investigasi

JAKARTA – Belum lama ini dokumen Kamus Sejarah beredar secara daring dan ramai dibahas. Padahal, kamus sejarah itu belum pernah diterbitkan Kemendikbud.

Untuk menjawab kontroversi tersebut dan agar tidak menimbulkan fitnah, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus Kamus Sejarah tersebut.

Menurutnya, investigasi mesti dilakukan supaya tidak timbul fitnah dan menyeret orang lain.

“Kalau persoalan itu dipandang serius, sebaiknya Kemendikbud membentuk tim investigasi internal,” ujar Muhadjir kepada media network SMSI, Rabu (21/4).

Muhadjir menerangkan, proyek Kamus Sejarah itu disusun pada 2017, saat dirinya masih menjabat Mendikbud pada 2016-2019. Tapi, ia membantah terlibat dalam penyusunan kamus tersebut.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menceritakan, ide Kamus Sejarah itu berasal proyek Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud. Ditjen itu pula yang menggarapnya. Saat itu, Dirjen Kebudayaan dijabat oleh Hilmar Farid.

Baca Juga  Program Pro Rakyat Jenderal Dudung Dijadikan Model untuk Implementasi Kepemimpinan Nasional

“Soal tidak masuknya pahlawan nasional KH Hasyim Asy’ari dalam kamus itu, Hilmar sudah memberi klarifikasi, itu akibat kealpaan yang dilakukan staf di direktorat sejarah. Direktorat sejarah itu sekarang sudah dilikuidasi alias bubar,” ungkapnya.

Sebagai Menko PMK, Muhadjir mengaku tidak tahu dan tidak pernah diberikan laporan mengenai program penulisan Kamus Sejarah itu. Baru setelah terjadi heboh Kamus Sejarah, Hilmar memberi tahu dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

“Saya bilang, ya namanya saja khilaf, mau diapakan lagi. Yang penting segera dicari jalan keluarnya,” tuturnya.

Muhadjir menambahkan, tidak mungkin pemerintah melupakan jasa-jasa Hadrotusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Karena pendiri PBNU itu merupakan tokoh nasional dan pahlawan yang sangat fenomenal pada zamannya.

Oleh sebab itu Kemendikbud membangun museum yang dibangun di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Namanya, Museum Islam Nusantara KH Hasyim Asy’ari.

Baca Juga  Bus Vaksinasi Kota Pekanbaru Sudah Layani 19.115 Vaksin Pertama dan 14.740 Vaksin Kedua

“Semula terhenti pembangunan museum itu. Tapi, atas izin keluarga besar Tebu Ireng diwakili oleh Gus Salahudin Wahid dan atas persetujuan Presiden, saya lanjutkan hingga selesai. Diresmikan oleh bapak Presiden Jokowi pada tanggal 12-12-2018,” tutur Muhadjir.

Tak cuma museum, saat ia menjabat Mendikbud, Kemendikbud menerbitkan buku biografi Hadrotusy Syeikh KH Hasyim Asy’ari, dalam rangka memperingati 109 tahun Kebangkitan Nasional. Tim penyusunnya dipimpin oleh sejarawan NU, KH Agus Sunyoto.

Jadi, kata Muhadjir, sangat mustahil dirinya dan Kemendikbud melupakan jasa dan pengorbanan KH Hasyim Asy’ari. Meluruskan kesalahan itu, dia pun meminta Kemendikbud untuk mengusut masalah Kamus Sejarah tersebut sampai tuntas.

“Toh, meskipun direktoratnya sudah bubar, kan orang-orangnya masih ada. Biar jelas duduk persoalannya. Dan tidak jadi fitnah,” tegas Muhadjir.

Baca Juga  Usai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) serta rangkaian ibadah lainnya, Jemaah haji yang tergabung dalam gelombang pertama secara berangsur – angsur akan dipulangkan ke tanah air. Kepulangan Jemaah haji gelombang pertama melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah mulai tanggal 4 Juli 2023. Kepala Biro Kesra Drs. H. Zulkifli Syukur yang juga Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau mengatakan untuk kepulangan Jemaah haji Riau telah mempersiapkan transportasi jemaah dari Hang Nadim Batam menuju Pekanbaru. “Sebagaimana keberangkatan, Pemerintah Provinsi Riau telah mempersiapkan transportasi Jemaah haji mulai dari Hang Nadim Batam sampai ke Embarkasi Haji Antara Riau. Dengan menggunakan pesawat carteran Lion Air, Jemaah haji Riau akan diterbangkan dengan dua kali penerbangan,”ujarnya, Senin (3/7/2023). Lebih lanjut Zulkifli juga mengatakan sesampainya di bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Jemaah akan di jemput menggunakan armada bus untuk dibawa ke Asrama Haji Antara. “setibanya di Pekanbaru, Jemaah akan diangkut menggunakan armada bus yang telah disediakan Pemerintah Provinsi Riau. Jemaah akan di bawa ke EHA untuk selanjutnya dilakukan prosesi penerimaan oleh PPIH di Aula kedatangan,"tambahnya, Kemudian, Setelah selesai prosesi penerimaan Jemaah akan menjadi tanggung jawab PPIH daerah untuk kembali ke daerah masing – masing. Meskipun begitu PPIH EHA akan membantu proses kembalinya Jemaah ke daerah masing – masing. Sementara itu,Pelaksana harian (Plh) Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Muliardi menyambaikan bahwa untuk Jemaah haji kloter 2 asal Kota Pekanbaru akan dipulangkan pertama pada tanggal 5 Juli 2023 dengan maskapai Lion Air. Diperkirakan akan sampai di Asrama Haji Pekanbaru pada pukul 10.55 WIB. Lalu disusul dengan kepulangan jemaah haji kloter 4 (Kabupaten Kampar) pada 6 Juli, kloter 6 (Indragiri Hilir) dan kloter 7 (Kampar) pada 7 Juli, kloter 8 (Rokan Hilir dan Pekanbaru) dan Kloter 9 (Pekanbaru) pada 8 Juli, Kloter 10 (Bengkalis) pada 9 Juli. Kemudian kloter 11 (Pelalawan) pada 10 Juli, kloter 12 (Rokan Hulu) pada 11 Juli, Kloter 13 (Kuantan Singingi dan Dumai) pada 13 Juli, Kloter 14 (Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir) pada 14 Juli, Kloter 15 (Siak dan Kuantan Singingi) pada 15 Juli, Kloter 16 (Indragiri Hilir dan Pekanbaru) pada 16 Juli. “Terakhir, kloter 32 dan 33 asal Pekanbaru, Indragiri Hilir dan Kampar akan dipulangkan ke tanah air pada 3 Agustus 2023,” tutupnya.

Penjelasan Nadiem soal kamus sejarah sebelumnya disampaikan lewat video di akun Instagram miliknya, Rabu (21/4). Nadiem berharap semua pihak menyikapi polemik kamus sejarah ini secara bijak.

“Terkait dengan isu kamus sejarah yang tengah hangat dibahas, kamus sejarah tersebut disusun tahun 2017 sebelum saya menjabat. Karenanya di bulan yang suci ini, alangkah baiknya kita menyikapi permasalahan dengan akal sehat, kepala dingin, dengan solusi,” kata Nadiem.

Meski kamus sejarah itu disusun sebelum era kepemimpinannya, eks CEO Gojek Indonesia itu mengambil langkah terkait kontroversi ini. Dia meminta kamus sejarah itu diperbaiki.

“Begitu saya mendengar isu ini, walaupun terjadi sebelum saya menjabat, maka saya Mendikbud langkah konkret, menugaskan Dirjen Kebudayaan untuk segera menyelesaikan permasalahan dan melakukan koreksi,” ungkapnya.

Nadiem memerintahkan tim Kemendikbud melakukan penyempurnaan kamus sejarah. Penyusunannya juga harus cermat dan melibatkan banyak pihak.(red)

News Feed