oleh

10.000 Dosis Vaksin Moderna untuk Warga Kabupaten Wonogiri

WONOGIRI – Untuk percepatan vaksinasi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Wonogiri menyediakan 10.000 dosis vaksin Moderna bagi masyarakat. Berlokasi di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, vaksinasi dilaksanakan selama lima hari mulai Selasa (24/8/2021) hingga Sabtu (28/8/2021).

Ditemui selepas membuka kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri Adi Dharma mengatakan, vaksinasi diprioritaskan bagi pedagang, relawan, dan mahasiswa.

“Yang dimaksud pedagang adalah pedagang pasar, pemilik kios dan pertokoan, serta pedagang kaki lima. Golongan kedua adalah relawan, meliputi relawan Jogo Tonggo, relawan pemakaman, relawan kader kesehatan RT/RW, dan mereka yang terlibat langsung dalam penanganan kasus Covid-19 di Wonogiri. Yang terakhir adalah mahasiswa yang sudah terdaftar kolektif. Termasuk juga para penyintas Covid-19 yang belum sempat vaksin, hari ini kami fasilitasi juga,” ujar Adi, Selasa (24/8/2021).

Baca Juga  Mulai 12 April Tes GeNose Berlaku di Bandara Sultan Thaha Jambi

Setiap harinya, Pemkab Wonogiri melalui Dinas Kesehatan menyediakan 2.000 dosis vaksin Moderna. Selain di Pendapa Rumah Dinas, kegiatan percepatan vaksinasi juga dilaksanakan di Pendapa Kecamatan Jatisrono dan Pracimantoro, dengan ketersediaan 1.000 dosis vaksin.

“Jadi masyarakat setempat tidak perlu jauh datang ke kota, karena kami juga sediakan di dua wilayah aglomerasi kecamatan Wonogiri,” tuturnya.

Baca Juga  Usai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) serta rangkaian ibadah lainnya, Jemaah haji yang tergabung dalam gelombang pertama secara berangsur – angsur akan dipulangkan ke tanah air. Kepulangan Jemaah haji gelombang pertama melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah mulai tanggal 4 Juli 2023. Kepala Biro Kesra Drs. H. Zulkifli Syukur yang juga Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau mengatakan untuk kepulangan Jemaah haji Riau telah mempersiapkan transportasi jemaah dari Hang Nadim Batam menuju Pekanbaru. “Sebagaimana keberangkatan, Pemerintah Provinsi Riau telah mempersiapkan transportasi Jemaah haji mulai dari Hang Nadim Batam sampai ke Embarkasi Haji Antara Riau. Dengan menggunakan pesawat carteran Lion Air, Jemaah haji Riau akan diterbangkan dengan dua kali penerbangan,”ujarnya, Senin (3/7/2023). Lebih lanjut Zulkifli juga mengatakan sesampainya di bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Jemaah akan di jemput menggunakan armada bus untuk dibawa ke Asrama Haji Antara. “setibanya di Pekanbaru, Jemaah akan diangkut menggunakan armada bus yang telah disediakan Pemerintah Provinsi Riau. Jemaah akan di bawa ke EHA untuk selanjutnya dilakukan prosesi penerimaan oleh PPIH di Aula kedatangan,"tambahnya, Kemudian, Setelah selesai prosesi penerimaan Jemaah akan menjadi tanggung jawab PPIH daerah untuk kembali ke daerah masing – masing. Meskipun begitu PPIH EHA akan membantu proses kembalinya Jemaah ke daerah masing – masing. Sementara itu,Pelaksana harian (Plh) Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Muliardi menyambaikan bahwa untuk Jemaah haji kloter 2 asal Kota Pekanbaru akan dipulangkan pertama pada tanggal 5 Juli 2023 dengan maskapai Lion Air. Diperkirakan akan sampai di Asrama Haji Pekanbaru pada pukul 10.55 WIB. Lalu disusul dengan kepulangan jemaah haji kloter 4 (Kabupaten Kampar) pada 6 Juli, kloter 6 (Indragiri Hilir) dan kloter 7 (Kampar) pada 7 Juli, kloter 8 (Rokan Hilir dan Pekanbaru) dan Kloter 9 (Pekanbaru) pada 8 Juli, Kloter 10 (Bengkalis) pada 9 Juli. Kemudian kloter 11 (Pelalawan) pada 10 Juli, kloter 12 (Rokan Hulu) pada 11 Juli, Kloter 13 (Kuantan Singingi dan Dumai) pada 13 Juli, Kloter 14 (Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir) pada 14 Juli, Kloter 15 (Siak dan Kuantan Singingi) pada 15 Juli, Kloter 16 (Indragiri Hilir dan Pekanbaru) pada 16 Juli. “Terakhir, kloter 32 dan 33 asal Pekanbaru, Indragiri Hilir dan Kampar akan dipulangkan ke tanah air pada 3 Agustus 2023,” tutupnya.

Adi Darma mengatakan, sesuai data vaksin Moderna memiliki efikasi tertinggi mencapai 94 persen, sekaligus memiliki kasus kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) terbanyak. Namun demikian, ia meminta masyarakat tidak perlu takut.

“Tetapi masyarakat tidak perlu takut. Dalam pemantuan kami, KIPI yang terjadi masih dapat teratasi dengan baik. Jangan mudah percaya hoaks, karena pemerintah pasti memberikan informasi yang akurat dan terpercaya terkait vaksinasi ini,” terangnya.

Baca Juga  Gempa di Manokwari, Seperti Terasa Getaran Truk Melintas

Dari pemantauan Tim KIPI dari RSUD dr Soediran Wonogiri, KIPI yang mungkin terjadi meliputi meriang, badan pegal-pegal, kaku dan linu pada tulang, serta sakit kepala. KIPI dimungkinkan terjadi selama dua hingga tiga hari tergantung pada imunitas penerima vaksin. Tidak akan terjadi KIPI berat apabila masyarakat mematuhi prosedur skrining sebelum vaksinasi.

Tim KIPI juga menyediakan Mini ICU di Kompleks Pendopo Rumah Dinas Bupati, sehingga bagi masyarakat yang merasakan KIPI sedang hingga berat, bisa langsung mengunjungi Mini ICU dimaksud. (*/cr1)

Sumber: aceh.siberindo.co

News Feed